Minggu, 12 Februari 2012

Sirkuit Park Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur


Tantangan Buat Topan dan Gilang

Para pembalap dan tim nampaknya harus bekerja keras. Pasalnya, jeda waktu antara seri I dan seri II Kejurnas Motoprix Region II, hanya selang sepekan. Yang menjadi pertanyaan, apakah meraka yang babak belur di seri pembuka akan bisa memperbaiki performanya di seri II?

Ya, setela tampil  di Kejurnas Evalube-NHK-IRC Motoprix Indonesia di Sirkuit Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat, 15 Februari lalu, para pembalap harus bergegas mempersiapkan diri menuju Seri II yang bertajuk Pertamina Motoprix Championship, di Sirkuit Park Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, akhir pekan ini (21-22 Februari).

Tentunya, bagi pembalap dan kru tim, ini bukan pekerjaan mudah, terutama dalam hal persiapan motor. Apalagi bagi mereka yang performanya kurang meyakinkan di seri pembuka. Meski begitu, banyak pembalap yang optimis. Pasalnya, Park Kenjeran adalah sirkuit permanen, dan hampir semua pembalap paham betul dengan karakter Sirkuit Park Kenjeran. 

Banyak yang bilang, di sirkuit permanen macam Park Kenjeran, sukses tidaknya seorang pembalap tak hanya ditentukan oleh performa motor. Skill pembalap juga sangat menentukan.

Yang pasti, sama seperti di seri pembuka. Pertarungan antara pembalap-pembalap muda dengan pembalap-pembalap seeded tua tetap akan menjadi suguhan menarik.

Mereka yang mewakili pembalap muda adalah Gilang Pranata (Yamaha Yamalube FDR Trijaya) dan Rafid Topan (Yamaha Yamalube Rafid Poppy HDS-IRC). Topan yang memuncaki kelas MP1 di seri pembuka, merupakan pembalap seeded yang baru naik dari pemula, dan performanya sangat menjanjikan. 

Sedangkan Gilang yang memenangi MP2 di seri pertama, merupakan pembalap yang didukung berbagai fasilitas. Motor korekan Trijaya yang suplai pengapian Rextor. ”Rextor telah meriset semua data sirkuit. Termasuk Kenjeran sudah diprogram pada CDI Gilang,” ujar M. Novel Faizal dari Rextor.

Meski begitu, baik Topan maupun Gilang tak mudah begitu saja melaju menuju garis finis. Mereka harus ekstra waspada terhadap pembalap berpengalaman macam Bima Octavianus (Tunas Jaya BRT Honda) dan pembalap tuan rumah Dwi Cahyono (Daytona Nagata) yang menggeber Yamaha Jupiter Z. Buktinya, Gilang dan Topan harus berjuang ekstra keras agar bisa lolos dari sergapan Bima dan Dwi.

Ya, Bima yang menggebar Honda memang murni mengandalkan pengalamannya. Berbeda dengan Dwi. Selain pengalaman, ia juga didukung perfroma motor yang memadai. Bahkan banyak kalangan menilai, di Seri II ini bukan tidak mungkin Dwi bakal muncul menjadi yang tercepat. Setidaknya, tanda-tanda itu sudah diperlihatkan Dwi saat tampil di seri pembuka.

Kini, dengan persiapan yang lebih baik Dwi optimistis, bisa tampil lebih maksimal. ”Masih ada beberapa riset yang belum rampung. Terutama menyangkut ketahanan mesin,” ungkap Dwi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar