Jumat, 10 Februari 2012

Sirkuit Balipat Saksi Keperkasaan Indonesia


Pasangan pembalap Indonesia akhirnya ditetapkan sebagai juara satu dalam ajang bergengsi Asian Cup of Road Racing (ACRR) 2008 setelah berhasil mengalahkan beberapa pembalap asal negeri tetangga di sirkuit Balipat Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (2/10) sore.














H Rihan Variza (depan) mati-matian bertahan dari gempuran Chanon (Thailand)
Kejuaraan ACRR itu diikuti sepuluh negara, namun pada serie terakhir yang digelar di Indonesia, tepatnya di sirkuit Balipat Binuang (89 Km utara Banjarmasin), balapan tersebut hanya diikuti delapan negara di Asia, yakni Indonesia sebagai tuan rumah, Jepang, China, Philipina, Thailand, China Taipei, Macau China, dan Sri Langka.
Dua negara yang menyatakan tidak ikut serta dalam serie terakhir ACRR 2008 yaitu Hongkong dan Singapura. Sejak digelarnya serie pertama hingga terakhir posisi perolehan poin, Hong Kong dan Singapura memang selalu berada di papan bawah kelasmen.
Sedangkan pasangan pembalap Indonesia sejak serie pertama ACRR 2008 yang digelar di Jepang, tim "merah putih" itu berhasil meraih poin penuh dengan memperoleh podium di posisi pertama dan serie kedua yang digelar di Macau ChinaIndonesia berhasil menduduki posisi empat.
Pada serie ke tiga yang digelar di China Oktober 2008 lalu, para pembalap Indonesia asal Kalsel Yudhistira dan H.Rihan kembali menunjukkan kehebatannya dengan kembali berhasil menduduki posisi pertama, sementara tuan rumah China hanya berhasil menduduki peringkat ke dua.
Pada serie terakhir yang digelar di sirkuit Balipat "kota rempe" (selai pisang) Binuang tersebut, tentunya tuan rumah memang mengusai secara penuh lekuk serta postur lapangan, sehingga meskipun arena kering atau basah para pembalap asal "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel ataupun "Bumi Ruhui Rahayu" Tapin, itu tepat dan tetap bisa menguasai lapangan.
Bangga tentunya pasti kita tujukan buat semua pihak yang sudah mengarumkan nama bangsa. IMI, para pembalap termasuk Yamaha yang pada seriIndonesia mensupport motor sekaligus pembalapnya patut kita beri ajungan jempol.

Namun tetap harus waspada! Kenapa? �Karena balapan ACRR ini adalah balapan adu skill dengan motor standar yang berbeda di tiap seri,� terang Ari Wibisono, Chief Motorsport Department PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). Artinya pembalap sendiri yang harus dipaksa cepat beradaptasi dengan tungganganya. Begitu juga dengan pembalap Indonesia yang bakal turun di event ini tahun depan.

Mereka harus mulai belajar lebih sensitif mencari sendiri settingan motor jika ingin tetap mempertahankan title juara. �Dengan makin ramainya ACRR tentunya tahun depan para negara yang turun akan memilih pembalap dengan level lebih tinggi dari tahun ini,� tambah Bambang Gunardi, dari FIM UAM penyelenggara ARCC. Dengan begitu kita tetap perlu waspada. Jangan lengah ya!
Posisi kedua ACRR 2008 direbut pebalap dari "Negeri Sakura" Jepang dengan perolehan total poin 21, kemudian dari "Negeri Tirai Bambu" China dengan total poin 33, menyusul Philippina dengan total poin 50, dan "Negeri Gajah Putih" Thailand dengan total poin 50, selanjutnya Taipe dengan total poin 76 serta Macau dengan total poin 77.
Sementara menurut Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Ari Batubara yang dijumpai seusai pertandingan ACRR, mengungkapkan, prestasi Indonesia dalam ajang balap motor tidak dapat diremehkan, pasalnya tim "merah putih" telah berhasil memboyong gelar juara satu ACRR 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar